(INA)
Ni hao!
Cerita kali ini adalah sedikit mengenai perjalanan singkat saya beberapa waktu yang lalu ke negeri tembok raksasa, ya Tiongkok (dulu baca: RRC). Singkat sekali perjalanannya dan saya sangat senang bisa melihat langsung perkembangan di negara ini, terutama di bidang infrastruktur serta pariwisata. Ya maklum karena saya hanya berkunjung sebagai turis maka hanya bisa menilai dari kedua aspek (tangible) tersebut.
Sebagai warga negara Indonesia, saya melihat kedua aspek ini terbilang cukup jauh dari yang ada di negara Indonesia, dimana Indonesia masih dibelakang. Di kota besar yang saya kunjungi ini: gedung cantik; jalanan yang luas dan terbilang cukup lancar; fasilitas umum yang baik; dan pemeliharaan tempat wisata justru menjadi hal penting yang terus ditingkatkan dari pemerintah negara tersebut. Tetapi warga Indonesia boleh berbangga, karena satu hal, yaitu toilet di Indonesia lebih bersih (ya masih 11:12 sih).
Infrastrukur dan Fasilitas Publik
Road and building

Perjalanan saya menggunjungi beberapa kota besar di China cukup menarik perhatian saya, jalanannya banyak, gedung rapih, dan hampir tidak pernah lihat PKL jualan di sembarang tempat (mungkin karena saya ke tempat wisata saja).
Kata tur guide orang sini udah mulai makmur, mereka udah berani beli barang yang harganya terbilang mahal. Menandakan perekonomian disana berkembang.

Electric Vehicle (EV)
Kalau saya lihat, semua motor di Tiongkok itu udah pakai electric engine, jadi hati-hati aja kalau di jalanan ada motor lewat tanpa kita sadar. Karena mereka ga akan kasih klakson dan kalau EV itu biasa ga ada suaranya. Sepeda di sanapun jarang yang pakai shelter, melainkan tiap sepeda sudah ada locking system yang terintegrasi dengan smartphone, sehingga mudah untuk diakses dan pembayarannya pun menggunakan sistem e-money yang kayak di Gopay tuh. Karena CCTV ada dimana-mana, ya akan sangat sulit terjadinya aksi pencurian dan perusakkan fasilitas umum.

Coba bayangin kalau ada di Indonesia…

Culture and tourism
Pemerintah sangat menjaga warisan dan budaya dari leluhur, sehingga tempat pariwisata sangat dijaga dengan baik. Pemasukkan tertinggi di negara ini adalah dari sektor pariwisata loh. Oh ya, kalau mau jalan-jalan lebih baik belajar bahasanya dulu biar tidak mudah ditipu-tipu hahaha.
Oh iya, semua barang dan bangunan tua ada cerita dibaliknya, filosofis di sana kuat sekali. Kenapa bentuknya bisa seperti ini, kenapa harus ada ini, itu, dll. Bisa dibilang “konsep”nya matang.


Ok, itu aja sih sedikit dari saya. Masih banyak hal unik yang dapat ditemukan kalau kita berkunjung ke negara Tiongkok. Ada pepatah mengatakan: “Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China”. So, wajib datang lagi!
Melihat perkembangan Tiongkok yang sangat cepat kilat bagaikan kereta cepat, kita perlu banyak belajar dan membandingkan dengan negara sendiri… lalu…? Ya diterapkan hal/sistem yang sesuai. Dasar orang disana pintar dan kreatif banget deh.
Namun untuk mengejar itu, ada tambahan masukkan dari pak Jokowi:
“Di era kompetisi global, pembangunan infrastruktur fisik saja belum cukup untuk mengatasi kemiskinan, mengatasi pengangguran, mengatasi ketimpangan dan kesenjangan sosial,”
Joko Widodo
Masih banyak PR untuk kita ya… bisa kok bisa *menyemangati diri*
Lain-lain: Penting ga penting sih…
Tanggal di kemasan makanan dan minuman: Tanggal di kemasan itu biasa tanggal produksi.. Kadaluarsanya gatau kapan… (belum nyari tahu).
Ternyata kalau naik ke tembok Cina lebih baik beli medali dulu di bawah baru naik… supaya lebih murah.. hahaha.
Thank you for reading. Xie xie ni.